Influential Host Factors to the Incidence of HIV/AIDS in Key Populations in Pati District
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
1. Purnamawati. Perilaku pencegahan penyakit menular seksual di kalang- an wanita pekerja seksual langsung. Kesmas: National Public Health Journal. 2013; 7 (11): 514-21.
2. Locke T, Keat S, Waker A, Mackinnon R. Microbiology and infectious diseases on the move. PT Indeks. 2013; 144-53.
3. Djoerban Z, Djauzi S. Textbook of medicine. The sixth edition of Volume 1. Jakarta : Internal Publising. 2014; 803-91.
4. Rachmawati TU, Widagdo L, Istiarti VGT. Faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik seks berisiko penularan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga (Studi kasus di wilayah kerja puskesams Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara). Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2016; 4 (3): 1104-13.
5. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan statistik kasus HIV/AIDS di Indonesia sampai dengan September 2014. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2014 [cited 2015 may 22nd]. Available from: http://spiritia.or.id/Stats/starCurr.xls.
6. Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Provinsi Jawa Tengah. Kondisi HIV & AIDS di Jawa Tengah 1993 s/d 30 Juni 2014. Semarang: Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Provinsi Jawa Tengah; 2014 [cited 2015 March 4th]. Available from: http://www.aidsjateng.or.id.
7. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Laporan surveilans HIV/AIDS Mei 2016. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah; 2015.
8. Dinas Kesehatan Kabupaten Pati. Laporan surveilans HIV/AIDS in Mei 2016. Pati: Dinas Kesehatan Kabupaten Pati; 2016.
9. Purwaningsih SS, Widyatun. Perkembangan HIV dan AIDS di Indonesia. Jurnal Kependudukan Indonesia. 2008. 3 (2) : 75-95.
10. Das P, Harton R. Bringing sex workers to the centre of HIV response. The Lancet. 2015; 385 (9962) : 3-4.
11. Kelompok Dukungan Sebaya Rumah Matahari. Analisis situasi ODHA di Kabupaten Pati. Pati: Kelompok Dukungan Sebaya Rumah Matahari; 2015.
12. Guterres MADO. Beberapa faktor risiko yang berpengaruh terhadap ke- jadian HIV/AIDS pada laki-laki umur 25-44 tahun (studi kasus di Kota Dili, Timor Leste) [Thesis]. Semarang : Diponegoro University. 2015.
13. Jatmiko AC, Martodihardjo S, Dewi, DK. Peranan kondom pada pen- derita HIV (The Role of Condoms in HIV Infection). Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. 2010; 22 (1): 45-48.
14. Ovany R. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan peng- gunaan kondom pada ODHA pekerja seks komersial [thesis]. Semarang: Program Studi Magister Epidemiologi Program Pascasarjana Universitas Diponegoro; 2014.
15. Budiono I. Konsistensi penggunaan kondom oleh wanita pekerja seks dan pelanggannya. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2012; 7 (2): 90-6.
16. Kismiyati, Syafar M, Natsir S. Perilaku penggunaan kondom terhadap pencegahan HIV dan AIDS pada pekerja seksual di Tanjung Elmo Kabupaten Jayapura [Thesis]. Makasar: Health Promotion Faculty of Public Health Hasanuddin University; 2014.
17. Widyastuti. Perilaku penggunaan kondom pada wanita penjaja seks jalanan di Jakarta Timur tahun 2006. Kesmas: National Public Health Journal. 2007; 1(4): 161-7.
18. Susilowati T. Faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian HIV dan AIDS di Semarang dan sekitarnya. Jurnal Komunikasi Kesehatan. 2011; 2 (1): 1-16.
19. Pratiwi NL, Basuki. Analisis hubungan pengetahuan pencegahan HIV/AIDS dan perilaku seks tidak aman pada remaja usia 15-24 tahun di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 2011; 14 (2): 192-202.
20. Kamila N, Siwiendrayanti A. Persepsi orang dengan HIV dan AIDS ter- hadap peran kelompok dukungan sebaya. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2010; 6 (1): 36-43.
21. Rokhmah D. Implikasi mobilitas penduduk dan gaya hidup seksual ter- hadap penularan HIV/AIDS. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2014; 9 (2): 183-90.
22. Aridawarni Y. Analisis determinan wanita pekerja seksual dengan keja- dian infeksi menular seksual. Jurnal Obstretika Scientia. 2014; 2 (1): 123-45.
23. Budiman NA, Istiarti T, Syamsulhuda BM. Faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik wanita pekerja seks (WPS) jalanan dalam upaya pencegahan IMS dan HIV/AIDS di sekitar alun-alun dan Candi Prambanan Kabupaten Klaten. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. 2008; 3 (2): 120-26.
24. Aryani D, Mardianan, Ningrum DNA. Perilaku pencegahan infeksi menular seksual pada wanita pekerja seksual Kabupaten Tegal. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2015. 10 (2) : 160-8.
25. Suwandani R. Pengetahuan dan sikap berisiko waria dengan kejadian infeksi menular seksual (IMS) pada waria di Sidoarjo. Jurnal Berkala Epidemiologi. 2015; 3 (1) : 35-44.
26. Ninik, Nugraha PP, Riyanti E. Perilaku wanita pekerja seks dalam pence- gahan infeksi menular seksual (studi kualitatif pada anak asuh di Lokalisasi Gembol, Sukosari, Bawen, Kabupaten Semarang. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2012; 11 (1): 71-4.
27. Sullivan PS, Carballo-Diéguez A, Coates T, Goodreau SM, McGowan I, Sanders EJ, et al. Successes and challenges of HIV prevention in men who sex with men. The Lancet. 2012; 380 (9839): 388-99.
28. Demartoto A, Gerilyawati IESE, Sudibyo DP. Risk-based sexuality: a case study in male sex-related men in Surakarta. Surakarta: Conference Indonesian Sociology Association; 2013.
DOI: http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v13i1.1463
Refbacks
- There are currently no refbacks.