Analisis Besaran Biaya Obat Beberapa Penyakit Rawat Jalan dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi di Rs. Awal Bros Bekasi Tahun 2014

Hastuti Hadiningsih

Abstract


ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah tingginya tagihan biaya obat rawat jalan jika dibandingkan dengan biaya yang ditanggung oleh BPJS dengan menganut sistem tariff INA CBG’s. Sehingga diperlukan analisis yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi besaran biaya kesehatan tersebut. Penelitian ini menggunakan studi crosssectional dengan metode kuantitatif, dengan melihat faktor usia, jenis kelamin, peresepan obat, status dokter dan jaminan kesehatan sesuai dengan data sekunder yang didapat melalui data rekam medis dan tagihan biaya obat layanan rawat jalan. Adapun berdasarkan hasil penelitian, faktor yang mempengaruhi biaya obat adalah usia, penjamin, jumlah item obat (R/) dan penggunaan obat generik. Sehingga guna menyikapi permasalahan ini perlu adanya clinical previllage untuk kasus rawat jalan dan kebijakan yang mengatur tentang peresepan yang rasional. ABSTRACT The background of this study is the high bill outpatient drug costs when compared with the costs borne by BPJS by embracing INA CBG's tariff system. So, we need a more in-depth analysis of the factors that affect the amount of health care costs. This study uses a cross-sectional study with quantitative methods, by looking at factors of age, sex, prescription drugs, doctor and health insurance status in accordance with the secondary data obtained through medical records and bills medicine outpatient services. And based on the results of the study, factors that affect the cost of the drug is age, the guarantor, the number of drug items (R /) and the use of generic drugs. So as to address these issues need for clinical previllage for outpatient cases and policies that govern rational prescribing. 

Keywords


costs of medicine; outpatient; national health insurance; INA CBG’s

Full Text:

PDF

References


(1) Ascobat Gani, 1996. Perkembangan Biaya dan Beberapa Teknik Pengendalian Biaya Pelayanan Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok.

(2) DepKes RI, 2010, Sehat Tapi Hemat

(3) Bersama Obat Generik, Depkes RI, Jakarta.

(4) Ditjen PP&PL. 2012. Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Jakarta

(5) Dragon Kho, 2010. Diagnosa dan Tatalaksana Terkini Infeksi Helicobacter Pylori, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara, Jakarta.

(6) Laksono Trisnantoro. 2005. Memahami Penggunaan Ilmu Ekonomi dalam Manajemen Rumah Sakit, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

(7) Mills, Anne and Lucy Gilson. 1990. Ekonomi Kesehatan untuk Negara-Negara Berkembang (Terjemahan), Dian Rakyat, Jakarta.

(8) Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Pedoman diagnose dan penalataksanaan Tuberkulosis di Indonesia 2006, www.klikpdpi.com/konsensus/tb/tb.html diakses 15 maret2015

(9) Quick, JD. Et al. 1997. Managing Drug Supply. The Selection, Procurement, Distribution and Use of Pharmaceutical, Kumarian Press.

(10) Susila, Suyanto, 2015. Metodologi Penelitian Cross Sectional kedokteran dan kesehatan. Bossscript, Klaten.

(11) World Health Organization, 1993, How to Investigate Drugs Use in Health Facilities (selected drug use indicators), 12-68, WHO, Geneva.




DOI: http://dx.doi.org/10.7454/arsi.v2i1.2188

Refbacks

  • There are currently no refbacks.