Pelaksanaan Program Directly Observed Treatment Short-Course (DOTS) Selama Pandemi COVID-19 di Wilayah Puskesmas Depok Jaya

Salsha Nur Alfaiza, Caroline Endah Wuryaningsih

Abstract

Latar Belakang. TBC masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Pemerintah telah menerapkan DOTS untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TBC, namun angka tersebut masih belum mencapai target. Selama pandemi, DOTS tetap diselenggarakan dengan adanya penyesuaian pengelolaan input dan process.Tujuan. Tujuan dari penelitian ini yakni mengetahui gambaran pelaksanaan program DOTS selama pandemi di wilayah Puskesmas Depok Jaya.Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif desain studi kasus. Teknik pengumpulan data wawancara mendalam kepada informan utama, yakni Penanggung Jawab DOTS, Dokter Penanggung Jawab DOTS, Ketua Kader dan 2 Pengawas Menelan Obat, sedangkan informan pendukung, yakni 4 Pasien TBC. Peneliti mengambil data dengan wawancara mendalam secara daring melalui Zoom.Hasil. Beberapa kegiatan utama di Puskesmas selama pandemi mengalami penurunan jumlah kegiatan, diantaranya investigasi kontak, skrining, serta pelatihan. Selain itu terdapat beberapa masalah di pelaksanaan DOTS yang terjadi selama pandemi, yaitu masyarakat yang kurang terbuka, memiliki mobilitas yang tinggi, sehingga petugas puskesmas dan kader kesehatan seringkali kesulitan dalam melakukan pemantauan terkait dengan investigasi kontak dan pengobatan pasien TBC.Kesimpulan. Gambaran pelaksanaan program DOTS selama pandemi di wilayah Puskesmas Depok Jaya belum maksimal berjalan dikarenakan mengalami penurunan jumlah kegiatan.     ABSTRACT    Background. TB is a problem in Indonesia. The government has implemented DOTS to reduce morbidity and mortality but hasn’t yet reached the target. During the pandemic, DOTS was being held with adjustments to input and process management.Purpose. Find out the description of the implementation of DOTS during a pandemic in the Puskesmas Depok Jaya area. Methods. This study used a qualitative case study design. Data collection techniques were in-depth interviews with the main informants, the PIC of DOTS, the doctor in charge of DOTS, the head of the cadre and 2 medication supervisors, the supporting informants were 4 tuberculosis patients. Researchers collected data by in-depth interviews online via Zoom. Results. Several main activities at the Puskesmas during the pandemic experienced a decrease in the number of activities, including contact investigations, screening, and training. There were several problems that occurred during the pandemic, the community was less open, had high mobility, so Puskesmas officers and health cadres had difficulties in carrying out monitoring related to contact investigations and treatment of TB patients. Conclusion. DOTS hasn’t run optimally due to a decrease in the number of activities.

Keywords

DOTS, Kelurahan Depok Jaya, Pandemi, PMO, TBC

Full Text:

PDF

References

Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia 2020 [monograph on the Internet]. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020 [cited 2022 Jun 1] https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-Tahun-2020.pdf; 2020

Kementerian Kesehatan RI [homepage on the Internet]. Jakarta: Kemenkes RI; 2021 [updated 2021 May 12; cited 2022 Jun 1]. Available from: https://www.kemkes.go.id/

Pemerintah Provinsi Jawa Barat. [homep-age on the Internet]. Bandung: Dinkes Jawa Barat; 2021 [updated 2021 Jun 12; cited 2022 Jun 1] Available from: https://jabarprov.go.id/

Kementerian Kesehatan RI. Strategi na-sional penanggulangan tuberkulosis di In-donesia 2020–2024 [monograph on the Internet]. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020 [cited 2022 Jun 1] https://TBCindonesia.or.id/wp-content/uploads/2021/06/NSP-TBC-2020-2024-Ind_Final_-BAHASA.pdf; 2020

Dinas Kesehatan Kota Depok. Profil kesehatan Kota Depok 2021 [monograph on the Internet]. Depok: Dinas Kesehatan Kota Depok; 2021 [cited 2022 Jun 1] https://cms.depok.go.id/upload/file/429854702e98f5a6beee8c28625a7084.pdf; 2021

Donabedian A. The quality of health care: how can it be assessed. JAMA; 1988

Rizki U. Sistem pelaksanaan program pe-nanggulangan TB paru di puskesmas pin-tu padang Kabupaten Tapanuli [serial on the Internet]. 2018 Feb [cited 2022 Jun 1]; 13 (6):[about 3 p.]. Available from: https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/6110/141000665.pdf?sequence=1&isAllowed=y

UPTD Puskesmas Depok Jaya. Rencana strategis UPTD puskesmas depok jaya Kota Depok tahun 2021—2026. Depok (Indonesia): Puskesmas Depok Jaya; 2021

Ardhiana I. Hubungan peran kader tu-berkulosis sebagai pengawas menelan obat dengan kepatuhan pengobatan pencegahan isoniazid pada anak [serial on the Internet]. 2021 Feb [cited 2022 Jun 1]; 13 (6):[about 3 p.]. Available from: http://repository.unmuhjember.ac.id/8442/23/l.%20%20JURNAL.pdf

Pongoh NE, Palandeng HM, Rombot DV. Gambaran perilaku tenaga kesehatan ter-hadap pengobatan tuberkulosis paru di puskesmas Kota Manado. Jurnal Kedok-teran Komunitas dan Tropik. 2015; 3 (2), 108-116.

Rahman F, Adenan, Yulidasari F, Laily N, Rosadi N, Azmi, Aulia N. Pengetahuan dan sikap masyarakat tentang upaya pencegahan tuberkulosis. Jurnal MKMI. 2017; 13 (2), 183-189.

Pratama MY, Gurning FP, Suharto. Im-plementasi penanggulangan tuberkulosis di puskesmas glugur darat Kota Medan. Jurnal Kesmas Asclepius. 2019; 1 (2), 196-205.

Rachmah, Sissa A, Saraswati, Lintang D, Ginandjar P. Hubungan antara tingkat pengetahuan kader masyarakat peduli pa-ru sehat dengan kepatuhan berobat pasien tuberkulosis di balai kesehatan masyara-kat wilayah Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2019; 7 (3), 1-7.

Lubis NA. Analisis pelaksanaan program penanggulangan TB paru di puskesmas mandala Kecamatan Medan Tembung ta-hun 2018 [serial on the Internet]. Feb 2018. [cited 2022 Jun 1]; 13 (6):[about 3 p.]:Available from: https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/11388/141000150.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Ariyani E, Maryati H. Analisis pelaksa-naan penanggulangan TB paru di wilayah kerja puskesmas Cipaku. HEARTY Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2018; 6 (1).

Ulya F, Thabrany H. Efektivitas biaya strategi DOTS program tuberkulosis anta-ra puskesmas dan rumah sakit swasta Ko-ta Depok. Jurnal Ekonomi Kesehatan In-donesia. 2017; 3 (1), 109-117.

Salahy MM, Essawy TS, Mohammad OI, Hendy RM, Abas AO. Evaluation of pri-mary health care service participation in the nation tuberculosis control program in menoufia governorate. Egyptian Journal of Chest Diseases and Tuberculosis. 2016; 65, 642-648.

Dinas Kesehatan Sumatra Barat. Deteksi tuberkulosis dengan TCM lebih praktis [monograph on the Internet]. Padang: Di-nas Kesehatan Sumatra Barat; 2019 [cited 2022 Jun 1] https://dinkes.sumbarprov.go.id/details/news/416; 2019

Kasim F, Soen M, Hendranata KF. Moni-toring dan evaluasi pelaksanaan strategi directly observed treatment shortcourse sebagai upaya penanggulangan tuberkulo-sis di puskesmas yang berada dalam ling-kungan pembinaan dinas kesehatan Ka-bupaten Subang. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia. 2012; 1 (3): 134-143.

Qayad MG, Tarsitani G. Evaluation of Borama tuberculosis control program in Somaliland, Somalia. The Journal of In-fection in Developing Countries. 2017; 11 (2), 115-122.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.