Motivasi Sembuh Pada Anak Jalanan Korban Penyalahgunaan NAPZA (Studi Kualitatif di Yayasan Balarenik)

Ghariza Annisa Samara, Caroline Endah Wuryaningsih

Abstract

Latar Belakang. Anak jalanan sangat rentan menjadi korban penyalahgunaan NAPZA. Yayasan Balarenik menjadi salah satu Lembaga Rehabilitasi Sosial khusus untuk anak-anak jalanan. Penyalahguna NAPZA yang sedang menjalani rehabilitasi tetap memiliki peluang untuk kambuh (relapse). Perilaku relapse pada penyalaguna NAPZA tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah motivasi diri untuk dapat sembuh.Tujuan. Mengetahui motivasi sembuh pada anak jalanan korban penyalahgunaan NAPZA di Yayasan Balarenik.Metode. Penelitian ini merupakan studi kualitatif. Pengambilan data dilakukan dari bulan Oktober-November 2021 dengan wawancara mendalam kepada 6 orang anak jalanan, 2 orang perwakilan orangtua, 1 orang perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ketua Yayasan Balarenik, Konselor serta Pekerja Sosial di Yayasan Balarenik. Hasil. Lingkungan pertemanan mempengaruhi anak jalanan untuk mengenal, menggunakan, dan mendapatkan NAPZA. Kemauan dalam diri yang kuat menjadi faktor instrinsik anak jalanan untuk dapat sembuh dari penyalahgunaan NAPZA. Faktor ekstrinsik motivasi untuk sembuh anak jalanan adalah adanya pengaruh dari teman yang sudah berhenti menggunakan NAPZA, peran dari konselor, pekerja sosial, serta pemberian reward dari Yayasan. Anak jalanan juga mendapatkan pengaruh dari abang-abangan tongkrongan untuk mengikuti rehabilitasi dan berhenti menyalahgunakan NAPZA.Kesimpulan. Motivasi untuk sembuh anak jalanan dari penyalahgunaan NAPZA didapat dari dorongan dalam diri, pengaruh lingkungan dan pihak signifikan lainnya. ABSTRACTBackground. Street children are one of the vulnerable groups to become victims of drug abuse. Yayasan Balarenik is one of the Social Rehabilitation Institutions, especially for street children. Drug abusers who are undergoing rehabilitation still have the opportunity to relapse. Relapse behavior in drug abusers can be influenced by various factors, including self-motivation to recover Objective. Determine the motivation of street children to recover from drug abuse at Yayasan Balarenik.Method. This research is a qualitative study. Data collection was collected from October-November 2021 with in-depth interviews with 6 street children, 2 representatives of parents, 1 representative of the Dinkes Provinsi DKI Jakarta, the head of Yayasan Balarenik, and Counselors also Social Workers at Yayasan Balarenik.Results. Friendship environment influenced street children to recognize, use, and obtain drugs. Strong self-will becomes an intrinsic factor for informants to recover from drug abuse. Extrinsic motivational factors came from friends who have stopped using drugs, counselors and social workers' exemplary role and rewards from the Foundation. Brotherhood in the community also became a significant influence. Conclusion. Street children's motivation to recover from drug abuse are from internal encouragement, environmental influences and significant others. 

Keywords

Anak Jalanan, Motivasi, NAPZA, Rehabilitasi

Full Text:

PDF

References

Badan Narkotika Nasional. (2009). Advokasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba bagi Petugas LAPAS/RUTAN, Pusat Pencegahan Lakhar. Hlm 11. Jakarta.

Integrasi Layanan Rehabilitasi Sosial KS. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). https://intelresos.kemensos.go.id/new/?module=Pmks&view=anak (accessed 24 Jun2022).

2 Mensos: 70 Persen Anak Jalanan Korban Narkoba. https://www.liputan6.com/health/read/2453104/mensos-70-persen-anak-jalanan-korban-narkoba (accessed 24 Jun2022).

Iskandar, A. (2020). Politik Hukum Narkotika. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sumirta, I. N., Candra, I. W., & Arisanthi, N. P. U. (2017). Faktor-Faktor Penyebab Relapse Pada Penyalahguna Napza. Jurnal Gema Keperawatan, 183.

Syuhada, I. (2019). Faktor Internal Motivasi, Coping, Mood dan Relaps pada Kasus Pecandu Narkoba. Jurnal Kedokteran, 4(1), 628-633.

Ismail, W. (2017). Teori Biologi tentang Perilaku Penyalahgunaan Narkoba. Jurnal Biotek, 5(1), 127-143

Suryaningsih, C., & Hendarsyah, S. (2019). Pengalaman Anak Jalanan Usia Remaja Dalam Perilaku Inhalasi Lysergic Acid Diethylamide. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, 2(2), 40.

Azmiyati, S. R. (2014). Gambaran penggunaan NAPZA pada anak jalanan di Kota Semarang. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(2), 137-143.

Suryani, K., Hardika, B. D., & Rini, M. T. (2020). Studi Fenomenologi: Pengalaman Remaja dalam Menggunakan Narkoba. Jurnal Keperawatan Silampari, 4(1), 120-134.

Alwi, M. M., & Maskud, M. (2019). Meningkatkan Kemandirian Emosi dan Sosial Remaja Pengguna Narkoba Melalui Program Konseling Sebaya di Pengajian Mingguan (Studi di PAC IPNU-IPPNU Wuluhan Jember). An-Nisa', 11(1).

Ulfah, N. A. (2017). Penyalahgunaan Napza Pada Anak Jalanan (Studi Kasus pada Anak Jalanan Dampingan PKBI Jawa Tengah) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Semarang).

Prastiwi, E. Y. B. (2017). Motivasi Remaja Dalam Mengikuti Rehabilitasi Narkoba Di Yayasan Plato Foundation Provinsi Jawa Timur. Kajian Moral dan Kewarganegaraan, 223-273.

Nuruddin, M. I. F., Firmansyah, A. D., Kusnaini, S., Maulidia, A., Dinda, N., & Dewi, T. R. K. (2020). Perasaan Bersalah Pada Mantan Pengguna Narkoba. Indonesian Psychological Research, 2(2), 75-80.

Maulana, A. (2021). Gambaran Motivasi Diri Santri Penyalahguna Narkoba di Pondok Pesantren Sirojuddin Kabupaten Banyumas (Doctoral dissertation, IAIN Purwokerto).

Afriani, M. S., & Sari, K. A. K. (2017). Proses Pengambilan Keputusan Untuk Berhenti Menggunakan Narkoba Pada Mantan Pecandu Narkoba di Wilayah Denpasar. Archive Of Community Health, 4(2), 19-27.

Ramadani, S. (2017). Perilaku Pecandu Narkoba Pasca Rehabilitasi Pasca Rehabilitasi pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).

Waskita, H. S. (2018). Peran Pekerja Sosial Terhadap Korban Narkotika di Yayasan Kelompok Peduli Penyalahgunaan Narkotika dan Obat-obat Terlarang (YKP2N) Kota Makassar (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).

Silaban, P. M. (2018). Peranan Konselor Dalam Proses Pemulihan Korban Penyalahgunaan Narkoba di Lembaga Rehabilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bhayangkara Indonesia Medan Helvetia.

Waruwu, S. (2020). Strategi Pendekatan Konseling Therapy Behavioristik Dalam Merehabilitasi Kecanduan Narkoba.

Nurhidayati, N. (2015). Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Dengan Self-Esteem Pada Penyalahguna Narkoba Yang Sedang Direhabilitasi (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).

Ritonga, F. U., & Arifin, A. (2019). Perbandingan Model Therapeutic Community (TC) dan Narcotics Anonymous (NA) di Pelayanan Kesejahteraan Sosial Adiksi Narkoba. JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik UMA (Journal of Governance and Political Social UMA), 7(1), 30-39.

Satria, B., Rustiyarso, R., & Al Hidayah, R. (2021). Pengendalian Sosial oleh Konselor Pada Residen (Mantan Pecandu Narkoba) di Panti Rehabilitasi Institusi Penerima Wajib Lapor Teratai Kahatulistiwa Kubu Raya. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 10(3).

Refbacks

  • There are currently no refbacks.