Analisis Sosial Budaya terkait Pernikahan Usia Dini di Kepulauan Selayar

Andi Pramesti Ningsih, Suriah Suriah, Muhammad Syafar, Masyitha Muis, Sukri Sukri, Muhammad Tahir Abdullah

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang. Pernikahan di usia dini  menimbulkan dampak negatif terhadap remaja baik dalam aspek fisik, psikologis dan biologis. Pernikahan di usia dini sangat erat kaitannya dengan tradisi yang ada di lingkungan masyarakat seperti perjodohan.Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sosial budaya terkait pernikahan usia dini di Pulau Selayar.Metode. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Informan terdiri termasuk remaja, orang tua, penyedia kesehatan, dan kepala komunitas. Data dikumpulkan menggunakan wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah sesuai dengan tujuan penelitian. Data dianalisis dengan menggunakan analisis domain.Hasil. Tiga domain utama yang ditemukan dalam penelitian ini terkait pernikahan usia dini adalah: (1) perjodohan merupakan faktor yang mendukung terjadinya pernikahan di usia dini (2) dukungan sosial yang diberikan masyarakat terhadap pernikahan di usia dini karena adanya tradisi perjodohan yang berlaku dalam lingkungan masyarakat (3) pengetahuan yang dimiliki masyarakat dan remaja masih kurang mengenai dampak pernikahan usia dini.Kesimpulan. Sosial budaya yang ada di masyarakat dapat digunakan sebagai salah satu pendekatan untuk menurunkan angka pernikahan di usia dini. ABSTRACTBackground. Marriage at an early age has a negative impact on adolescents in physical, psychological, and biological aspects. Marriage at an early age is closely related to traditions in society such as arranged marriage.Objective. This study aimed to to explore the socio-culture related to early marriage on Selayar Island.Method. This study used a qualitative method with a descriptive phenomenology approach. Informants include youth, parents, health providers, and community heads. Data were collected using in-depth interviews and focus group discussions following the research objectives. Data were analyzed using domain analysis.Results. Three main domains found in this study related to early marriage are: (1) arranged marriage is a factor that supports early marriage (2) social support from the community supporting marriage at an early age because of the prevailing arranged marriage tradition in the society (3) the knowledge possessed by the community and adolescents is still lacking about the impact of early marriageConclusion: Social culture in the community can be an approach to reducing early marriage.

Keywords

dukungan sosial, pernikahan di usia dini, pengetahuan, perjodohan, sosial budaya

Full Text:

PDF

References

United Nations Emergency Children’s Fund. Child marriage. https://www.unicef.org/rosa/what-we-do/child-protection/child-marriage. Published 2019.

Badan Pusat Statistik. Perkawinan Usia Anak di Indonesia. Br J Psychiatry. 2017;112(483):211-212. doi:10.1192/bjp.112.483.211-a

Mappigau P., Nursyamsi I., Upe JA. MA. Study of marriage events of early-age women between Mainland and Coastal Islands , South Sulawesi. Acta Sci Nutr Heal. 2019;3(5):219-227.

Ahmed, S., Alia, M., Shamoon , Khan S. Psychological impact evaluation of early marriages. Int J Endorsing Heal Sci Res. 2014;1(2).

Sahara N., Idris. PD. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wanita menikah di Sumatera Barat. Ecogen. 2018;1(3):160-164.

Jilyana., Suriah., Abdullah MT., Nasir S., Jafar N. MA. Personal references & personal autonomy adolescents to genre concept. Int J Adv Res. 2019;7(7):254-259.

Suhariyati, Haryanto, J., Probowati R. Faktor- faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan pernikahan remaja di Kabupaten Bondowoso. J Penelit Kesehat Suara Forikes. 2019;10(4):285-289.

Afriani. Studi fenomenologi persepsi masyarakat terhadap pernikahan usia dini di lingkungan gernas kelurahan madatte. J Kesehat Masy. 2016;2(2).

Ahmadin. Nusa Selayar: Sejarah Dan Kebudayaan Masyarakat Di Kawasan Timur Nusantara. Makassar: Reyhan Intermedia; 2016.

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif: Untuk Penelitian Yang Bersifat Eksploratif, Enterpretif, Interaktif Dan Konstruktif. Bandung: Alfabeta; 2018.

I A. Attitudes, Personality and Behavior. 2nd ed. New York: Open University Press; 2005.

NA B. Filosofi Nikah (Studi Perkawinan Orang Selayar). Makassar: Fahmis Pustaka; 2017.

Meiandayati R., Nirmala SA. SA. Kejadian pernikahan usia dini berdasarkan karakteristik dan sosial budaya di Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Tahun 2014. J Sist Kesehat. 2015;1(2):76-83.

Workineh, Sileshi; Kibretb GDDG. Determinants Of early marriage among female children In Sinan District, Northwest Ethiopia. Heal Sci J. 2015;9(6):1-7.

Lowe M., Joof M. RB. Social and cultural factors perpetuating early marriage in Rural Gambia: an exploratory mix methods. F1000Research. 2020;1949(8).

S S. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Press; 2015.

Husna N., Demartoto A. RS. Factors Associated with early marri-age in Sleman. J Heal Promot Behav. 2016;1(2):87-98.

Nasrullah M., Zakar R., Zakar MZ., Abbas S., Safdar R., Shaukat M. et al. Knowledge and attitude towards child marriage practice among women married as children-a qualitative study in urban slums of Lahore, Pakistan. BMC Public Heal 2014;14(1148). 2014;14(1148).

Kabir M., Ghosh S. SA. Causes of early marriage and its effect on reproductive health of young mothers in bangladesh. Am J Appl Sci. 2019;16(9):289-297.

Ningsih AP., Suriah., Muis M., Syafar M., Sukri. AM. Adolescent’s Perception and Severity Related to Early Marriage, in Selayar Island. Int J Multicult Multireligous Underst. 2020;7(4):132-139.

Yastirin P. Persepsi remaja tentang pernikahan usia anak. J Qual Women’s Heal. 2019;2(1):43-49.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.