Assessment of Nutrition Information System Using Health Metrics Network Framework

Mochamad Iqbal Nurmansyah, Catur Rosidati, Riastuti Kusuma Wardani, Badra Al-Aufa

Abstract


Nutrition Information System (NIS) developed by Heath Ministry’s Nutritional Development Directorate since 2011 covers data of toddler assessment in integrated health care, malnutrition case, coverages of Fe tablet among pregnant mothers, iodized salt consumption, vitamin A distribution and exclusive breastfeeding. This study aimed to assess NIS performance in South Tangerang City Health Agency using WHO’s Health Metrics Network 2008 framework. NIS is national level information system with gradual reporting mechanism starting from 508 districts/cities to 34 provinces ended at national level. Eight districts/cities over Banten Province have conducted NIS. This study had six informants namely nutrition section, health resources and health information system section, two nutrition duties and two integrated health care workers. Data was collected on January - April 2013 using interview, observation and document analysis guidelines. Data analysis used interpretation analysis. The result showed no any policy and training implemented regarding nutrition surveillance. Monitoring activity was already conducted. Facilities were adequate, but the maintenance was deficient. There are six nutritional development indicators according to MDGs. Data grouping and dictionaries were available. Data reporting was conducted every month. Graphics and maps were used for presenting data. The data served was used for monitoring and making a decision on nutritional development programs at integrated health care, primary health care and health agency levels. Generally, NIS implementation in South Tangerang City. Health agency was already adequate.AbstrakSistem informasi gizi (Sigizi) dikembangkan oleh Direktorat Bina Gizi Kementerian Kesehatan sejak 2011. Data Sigizi mencakup data penimbangan balita di posyandu, kasus gizi buruk, cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil, konsumsi garam beryodium, pemberian vitamin A, dan ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja pengelolaan Sigizi di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan menggunakan kerangka Health Metrics Network yang dikeluarkan oleh WHO tahun 2008. Sigizi merupakan sistem informasi yang diaplikasikan pada tingkat nasional dengan mekanisme pelaporan berjenjang, dari 508 kabupaten/kota menuju 34 provinsi dan bermuara di tingkat nasional. Di Provinsi Banten, terdapat delapan kabupaten/kota yang menjalankan Sigizi. Informan penelitian berjumlah enam orang, yaitu seksi gizi, seksi sumber daya kesehatan dan sistem informasi kesehatan, dua tenaga pelaksana gizi, dan dua kader posyandu. Pengumpulan data dilakukan Januari – April 2013 menggunakan pedoman wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Analisis interpretasi digunakan dalam menganalisis data. Hasil penelitian menunjukan belum ada kebijakan serta pelatihan mengenai pengawasan gizi. Kegiatan pemantauan telah dilakukan. Sarana dinilai cukup, namun terdapat kekurangan dalam upaya perawatannya. Terdapat enam indikator dalam pembinaan gizi yang mengacu pada MDGs. Terdapat pengelompokan dan kamus data. Pelaporan data dilakukan setiap bulan. Grafik dan peta digunakan untuk menyajikan data. Data yang tersedia digunakan untuk pemonitoran dan pengambilan keputusan dalam kegiatan pembinaan gizi, baik di tingkat posyandu, puskesmas maupun dinkes. Secara umum, pelaksanaan Sigizi di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan telah memadai.

Keywords


Information system performance; nutrition information system, nutritional coaching reporting activity, system assessment

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v10i1.814

Refbacks

  • There are currently no refbacks.