Impact of Women’s Empowerment on Infant Mortality in Indonesia

Hanik Stiyaningsih, Febri Wicaksono

Abstract


Women’s autonomy and empowerment has generally been recognized as one of most important factors of development. A lack of autonomy and empowerment may lead to negative outcomes on child health and mortality. Yet no study to-date has analyzed links between women’s empowerment and infant mortality in Indonesia. This study tried to fill this gap to investigate the effect of women’s empowerment on infant mortality in Indonesia. Sample of 9,754 women aged 15-49 years who had their last childbirth in period 2007-2012 were drawn from 2012 Indonesia Demographic and Health Survey. Composite index was considered to measure women’s empowerment. Eight indicators were considered to measure three dimensions of women’s empowerment, namely participation in economic decision-making, participation in health decision-making, and autonomy in mobility. Furthermore, the binary logistic model had been specified and estimated to investigate the effect of women’s empowerment on infant mortality. Results showed that women who were more empowered were significantly less likely to experience infant mortality. This highlights the importance of women’s empowerment in efforts to reduce infant mortality.AbstrakSecara umum, otonomi dan pemberdayaan perempuan menjadi salah satu faktor penting dalam pembangunan. Kurangnya otonomi dan pemberdayaan perempuan dapat menyebabkan hasil negatif pada kesehatan dan kematian anak. Belum terdapat penelitian terkini yang menganalisis hubungan antara pemberdayaan perempuan dan kematian bayi di Indonesia. Penelitian ini berusaha mengisi kekosongan tersebut dengan menelusuri pengaruh pemberdayaan perempuan terhadap kematian bayi di Indonesia. Sampel berjumlah 9.754 perempuan berusia 15-49 tahun yang terakhir melahirkan pada periode tahun 2007-2012 diambil dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. Pemberdayaan perempuan diukur dengan menggunakan indeks komposit yang dibangun dari delapan indikator dari tiga dimensi pemberdayaan perempuan, yaitu partisipasi dalam pengambilan keputusan di bidang ekonomi, partisipasi dalam pengambilan keputusan di bidang kesehatan, dan kebebasan untuk berpindah. Selanjutnya, estimasi dampak pemberdayaan perempuan pada kematian bayi menggunakan model regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan dengan tingkat pemberdayaan yang lebih baik akan memiliki peluang yang lebih rendah untuk mengalami kejadian kematian bayi. Hal ini menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan untuk mengurangi kematian bayi.

Keywords


Demographic health survey; infant mortality; women’s empowerment

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.21109/kesmas.v11i4.1259

Refbacks

  • There are currently no refbacks.