Hubungan Jumlah Koloni Bakteri di Udara dalam Ruang dengan Kejadian Sick Building Syndrome (SBS) pada Pegawai di Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun 2019

Rachma Aditria Suci, Ririn Arminsih Wulandari

Abstract

Latar Belakang. Sick Building Syndrome (SBS) merupakan salah satu masalah yang sering dialami oleh penghuni di gedung perkantoran. SBS dapat disebabkan karena kualitas udara dalam ruang dan karakteristik individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah total koloni bakteri di udara dalam ruang dengan kejadian SBS di Arsip Nasional Republik Indonesia. Metode. Digunakan desain studi cross sectional, variabel independen yaitu jumlah total koloni, variabel confounding yaitu suhu, kelembaban relatif, pencahayaan, usia, jenis kelamin, masa kerja, riwayat alergi dan kebiasaan merokok. Hasil. Analisis statistik memberikan hasil proporsi kejadian SBS pada pegawai di Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun 2019 sebesar 60%. Simpulan. Dari 9 variabel yang diuji, hanya variabel usia (OR= 0,43; 95%CI= 0,189-0,969) yang berhubungan signifikan secara statistik.Kata Kunci:Sick Building Syndrom, Bakteri, Kualitas Udara dalam Ruang

Full Text:

PDF

References

Abdul–Wahab, S.A., 2011. Sick Building Syndrome in Public Buildings and Workplaces , Springer.

Accredited Environmental Technologies Inc. 2010. IAQ 101: Temperature and Humidity [online] tersedia di: http://aetinc.biz/newsletters/2010-insights/march-2010 [Diakses pada 22 April 2019].

Aisyah, C., R. 2015. Studi tentang Gejala Sick Building Syndrome pada Pegawai Negeri dan Jumlah Bakteri Udara dalam Ruang Kerja di Gedung Instansi Pemerintah Jakarta Tahun 2014. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Amalia, F. 2009. Hubungan Jumlah Koloni Jamur Dan Bakteri Di Udara Dalam Ruangan dengan Gejala SBS pada Tiga Gedung di Jakarta Tahun 2009. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Brooke, J. S. (2012). Stenotrophomonas maltophilia: an Emerging Global Opportunistic Pathogen. Clinical Microbiology Reviews, 25(1), 2–41. doi:10.1128/cmr.00019-11 [Diakses pada 25 April 2019].

Burroughs, H. E., dan Hansen, S. J. 2011. Managing Indoor Air Quality Fifth Edition. Lilburn: The Fairmont Press, Inc.

Buss, S. N., Starlin, R., & Iwen, P. C. (2013). Bacteremia Caused by Microbacterium binotii in a Patient with Sickle Cell Anemia. Journal of Clinical Microbiology, 52(1), 379–381. doi:10.1128/jcm.02443-13

Diaz, E., Smith-Sivertsen, T., Pope, D., Lie, R. T., Diaz, A., McCracken, J., Bruce, N. (2007). Eye discomfort, headache and back pain among Mayan Guatemalan women taking part in a randomised stove intervention trial. Journal of Epidemiology & Community Health, 61(1), 74–79.doi:10.1136/jech.2006.043133 [Diakses pada 08 Juli 2019].

Dovjak, M dan Kukec, A. 2014. Prevention and control of Sick Building Syndrome (SBS). Part 2: Design Of A Preventive And Control Strategy To Lower The Occurrence Of SBS. International Journal of Sanitary Engineering Research 8(1): 41-55. Tersedia di https://journal.institut-isi.si/wp-content/uploads/2014/10/Prevention-and-control-of-sick-building-syndrom-SBS.-Part-2.pdf [Diakses pada 27 April 2019].

Franswijaya, C., C. 2013. Kualitas Udara Dalam Ruang dengan Kejadian SBS di Gedung 4 Kantor Pusat Badan Statistik, Jakarta Pusat, Tahun 2012. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Haghighat, F., & De Bellis, L. (1998). Material emission rates: Literature review, and the impact of indoor air temperature and relative humidity. Building and Environment, 33(5), 261–277. doi:10.1016/s0360-1323(97)00060-7 [Diakses pada 11 Juli 2019].

Hayleeyesus, S. F., dan Manaye, A. M. 2014. Microbiological Quality of Indoor in University Libraries. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine. 4(1): S312-S317. Tersedia di: doi: 10.12980/APJTB.4.2014C807 [Diakses pada 26 Maret 2019].

Ismal, et Al. 2010. Regression Analysis in Determining The Influence of Relative Humidity Towards Workers’ Performance. National Conference in Mechanical Engineering Research and Postgraduate Studies (2nd NCMER 2010) 3-4 December 2010, Faculty of Mechanical Engineering, UMP Pekan, Kuantan, Pahang, Malaysia; pp. 127-134 (online) Tersedia di: http://umpir.ump.edu.my/id/eprint/1772/1/REGRESSION_ANALYSIS_IN_DETERMINING_THE_INFLUENCE_OF.pdf [Diakses pada 23 April 2019].

Kugadas, A., Christiansen, S. H., Sankaranarayanan, S., Surana, N. K., Gauguet, S., Kunz, R., Gadjeva, M. (2016). Impact of Microbiota on Resistance to Ocular Pseudomonas aeruginosa-Induced Keratitis. PLOS Pathogens, 12(9), e1005855.doi:10.1371/journal.ppat.1005855 [Diakses pada 27 April 2019].

Lisyastuti, E. 2010. Hubungan Jumlah Koloni Mikroorganisme Udara Dalam Ruang dan Hubungannya dengan Kejadian Sick Building Syndrome pada Pekerja Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B3TKS) BPPT di Kawasan PUSPITEK Serpong Tahun 2010. Tesis Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Napoli, C., et Al. 2012. Air Sampling Methods To Evaluate Microbial

Contamination In Operating Theatres: Results Of

A Comparative Study In An Orthopaedics Department. Journal of Hospital Infection Vol. 80: 128-132. Tersedia di doi: 10.1016/j.jhin.2011.10.011 [Diakses pada 12 Juni 2019].

Nicol, J. F., dan Roaf, S. 2017. Rethinking Thermal Comfort. Building Research and Information 45(7): 711-716. Tersedia di doi: 10.1080/09613218.2017.1301698 [Diakses pada 22 April 2019].

Patricia, C. 2016. Kualitas Udara Dalam Ruang dan Hubungannya dengan Kejadian Sick Buiding Syndrome di Graha Sucofindo Jakarta Tahun 2016. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016 tentang Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1598. 28 September 2016. Jakarta.

Rakotonirainy, M. S., Vilmont, L.-B., & Lavédrine, B. (2016). A methodology for detecting the level of fungal contamination in the French Film Archives vaults. Journal of Cultural Heritage, 19, 454–462.doi:10.1016/j.culher.2015.12.007 [Diakses pada 08 Juli 2019].

Reese, C., D. 2004. Office Building Safety and Health. Boca Raton: CRC Press LLC.

Rossi, G. A. M., Aguilar, C. E. G., Silva, H. O., & Vidal, A. M. C. (2018). Bacillus cereus group: genetic aspects related to food safety and dairy processing. Arquivos Do Instituto Biológico, 85(0). doi:10.1590/1808-1657000232017 [Diakses pada 27 April 2019].

Rostron, J. 1997. Sick Building Syndrome: Concepts, Issues and Practice. London: An Imprint of Routledge London and New York.

Salthammer, T., Mentese, S., & Marutzky, R. (2010). Formaldehyde in the Indoor Environment. Chemical Reviews, 110(4), 2536–2572.doi:10.1021/cr800399g [Diakses pada 08 Juli 2019].

Sukumaran, V., & Senanayake, S. (2016). Bacterial skin and soft tissue infections. Australian Prescriber, 39(5), 159–163. doi:10.18773/austprescr.2016.058 [Diakses pada 10 April 2019].

Takeda, M., Saijo, Y., Yuasa, M., Kanazawa, A., Araki, A., & Kishi, R. (2009). Relationship between sick building syndrome and indoor environmental factors in newly built Japanese dwellings. International Archives of Occupational and Environmental Health, 82(5), 583–593. doi:10.1007/s00420-009-0395-8 [Diakses pada 08 Juli 2019].

Ticleanu, C., dan Littlefair, P. 2015. A Summary of LED Lighting Impact on Health. International Journal of Sustainable Lighting Vol. 17: 5-11. Tersedia di: doi: 10.26607/ijsl.v17i0.11 [Diakses pada 23 April 2019].

Tsutsumi, H. 2004. Effects of Low Humidity on Human Comfort and Productivity. Tokyo: Waseda University (online) tersedia di http://www.wul.waseda.ac.jp/gakui/honbun/3780/3780.pdf [Diakses pada 22 April 2019].

Tsunami, H., et Al. 2007. Effect of Humidity on Human Comfort And Productivity After Step Changes from Warm and Humid Environment. Building and Envrionment 42(12): 4034-4042. Tersedia di: doi: 10.1016/J.Buildenv.2006.06.037 [Diakses pada 23 April 2019].

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan. 23 Oktober 2009. Jakarta

Wyon, P. dan Wargocki, P. 2006. Indoor Air Quality Effects on Office Work. In “Creating the productive workplace”, Second Edition, Editor D. Clements-Croome, London: Taylor and Francis, 2005 (In the press).

Zhang, Y. Dan Liu, J. 2014. The Effect Of Air Velocity, Temperature and Relative Humidity On The Microorganism Growth On Air Filtration Media (online) tersedia di: https://www.isiaq.org/docs/paper/HP0359.pdf [Diakses pada 23 April 2019].

DOI: http://dx.doi.org/10.7454/jukl.v2i2.4981

Refbacks

  • There are currently no refbacks.