Analisis Risiko Kesehatan Pajanan Particulate Matter (PM2.5) Pada Pekerja Pengrajin Batu Bata di Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten, Tahun 2018

Nadiya Nurul Huda, Haryoto Kusnoputranto

Abstract

Latar Belakang. Pekerja pengrajin batu bata berisiko terhadap dampak kesehatan akibat pa-janan Particulate Matter (PM2,5) yang dihasilkan dari proses pembakaran dan proses pence-takan. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi risiko pajanan PM2,5 di udara ambien pada pekerja batu bata di Kecamatan Taktakan Serang Banten. Metode. Penelitian ini menggunakan data primer dengan subyek penelitian sebanyak 73 pekerja dan sampel lingkungan dari 9 titik menggunakan alat Haz-dust EPAM 5000. Data disajikan secara univariat dan risiko kesehatan dihitung dengan metode analisis risiko kesehatan lingkungan yang menghasilkan nilai intake pajanan yang diterima individu perhari, berdarkan konsentrasi PM2,5, pola pajanan, dan karak-teristik antropometri berupa berat badan. Hasil. Responden pada penelitian ini memiliki nilia median berat badan 56,85 Kg, dan nilai median laju inhlasi sebesar 0,6 mg/m3 lebih rendah dari nilai default EPA untuk berat badan 70 kg dan laju inhalasi 0,83 mg/m3. Nilai median waktu pajanan untuk proses pencetakan 8 jam/hari dan 18jam/hari untuk proses pembakaran. Pekerja mulai berisiko (RQ≥1) pada proses pencetakan setelah durasi pajananan 25 tahun dengan kon-sentrasi rata-rata sebesar 58,7 μg/m3 sedangkan untuk proses pembakaran pekerja mulai ditemukan berisiko (RQ≥1) setelah durasi 20 tahun dengan konsentrasi rata-rata 418,5 μg/m3. Simpulan. Berdasarkan temuan tersebut maka manajemen risiko yang dapat dilakukan adalah mengurangi waktu pajanan pencetakan menjadi 7,2 jam/hari dan waktu pembakaran menjadi 13 jam/hari.Kata Kunci: Analisis risiko kesehatan lingkungan; batu bata, PM2,5

Full Text:

PDF

References

Dalkılıç, N. and Nabikoğlu, A. (2017) ‘Traditional manufacturing of clay brick used in the historical buildings of Diyarbakir (Turkey)’, Journal Frontiers of Architectural, 6(3), pp. 346–359.

EPA (2004) Air Quality Criteria for Particulate Matter. Edited by National Center for Environmental Assesment in Research Triangle Park (NCEA-RTP) Scientific staff. United States Environmental Protection Agency.

EPA (2016) Criteria Air Pollutants. Available at: https://www.epa.gov/criteria-air-pollutants.

Esteban, J., Lerner, C., Sosa, B. S., Banda, R. and Massolo, L. (2017) ‘Human health risk due to variations in PM 10 -PM 2 . 5 and associated PAHs levels’, Journal Elsevier Science Ltd., 160, pp. 27–35. doi: 10.1016/j.atmosenv.2017.04.004.

Evendi, Z., Fadli, A. and Drastinawati (2007) ‘Pembuatan Batubata dengan Penambahan Campuran Fly Ash dan Semen Tanpa Proses Pembakaran’, Jurnal Jom Fteknik Universitas Ria, 2(2), pp. 1–5.

Haberzettl, P., Toole, T. E. O., Bhatnagar, A. and Conklin, D. J. (2016) ‘Exposure to Fine Particulate Air Pollution Causes Vascular Insulin Resistance by Inducing Pulmonary Oxidative Stress’, Environmental Health Perspective, 1830(12), pp. 1830–1839.

Haerul, M. (2014) ‘Analisis Risiko Pajanan Particulate Matter (PM 2,5) Pada Pekerja di Industri Pengolahan Batu Kapur di Desa Ciampea Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor Tahun 2013’.

Kemenkes RI (2012) Pedoman Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Edited by Direktorat Jenderall PP dan PL Kementerian Kesehatan Tahun 2012. Jakarta.

Kemenkes RI (2016) Hidupkan Pos UKK Agar Pekerja Sektor Informal Tersentuh Layanan Kesehatan Kerja. Available at: http://www.depkes.go.id/article/view/16110900002/hidupkan-pos-ukk-agar-pekerja-sektor-informal-tersentuh-layanan-kesehatan-kerja-.html.

Kioumourtzoglou, M., Schwartz, J. D., Weisskopf, M. G., Melly, S. J., Wang, Y., Dominici, F. and Zanobetti, A. (2016) ‘Long-term PM2.5 Exposure and Neurological Hospital Admissions in the Northeastern United States’, Environmental Health Perspective, 124(1), pp. 23–29.

Ola (2014) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Resiko Penyakit Akibat Kerja pada Pekerja Pembuatan Batu Bata di Kampung Gandaria RT 01 RW 02 Desa Cipayung Kec Cikarang Timur Kab Bekasi Tahun 2014’, Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Medika Cikarang.

OSHA (no date) Hazard Prevention and Control. Available at: https://www.osha.gov/shpguidelines/hazard-prevention.html.

Purwana, R. (2007) ‘Parental Smoking as Health-Risk Factors of Indoor Air Pollution’, Kesmas: National Public Health Journal, 16424(2), pp. 69–72.

Rahman, A. (2007) Public Health Assessment : Model Kajian Prediktif Dampak Lingkungan dan Aplikasinya untuk Manajemen Risiko Kesehatan. Depok: Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan Industri FKM UI, Ruang G-314, FKM UI.

Rahman, A., Hartono, B., Adi, H. K., Hermawati, E. and Setiakarnawijaya, Y. (2004) Analisis Kualitas Lingkungan Modul KML22420,. 5th edn. Depok: Laboratorium Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.

Rahman, A., Nukman, A., Setyadi, Akib, C. R., Sofwan and Jarot (2008) ‘Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Pertambangan Kapur di Sukabumi, Cirebon, Tegal, Jepara, dan Tulung Agung’, Jurnal Ekologi Kesehatan, 7(1), pp. 665–667.

Revari, R., Ariana, I. M. and Aguk Zuhdi (2012) ‘Rancang Bangun Alat Pereduksi Particulate

Smith, K. R., Rogers, J. and Cowlin, S. C. (2005) Household Fuels and Ill-Health in Developing Countries : What improvements can be brought by LP Gas ? 1st edn. Paris: World LP Gas Communication SARL.

WHO (2005a) Air Quality Guidelines Global Update 2005. Copenhagen, Denmark: WHO Regional Office for Europe.

WHO (2005b) WHO Air Quality Guidelines for Particulate Matter, Ozone, Nitrogen Dioxide and Sulfur Dioxide. Switzerland: WHO Press.

WHO (2013) Health effects of particulate matter. Copenhagen, Denmark: WHO Regional Office for Europe.

WHO (2018) Air Polution. Available at: http://www.who.int/topics/air_pollution/en/.

Zhang, F., Chen, Y., Tian, C., Lou, D., Li, J., Zhang, G. and Matthias, V. (2016) ‘Emission factors for gaseous and particulate pollutants from offshore diesel engine vessels in China’, (x), pp. 6319–6334.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.