Studi Eksploratif Faktor Risiko Pasar Tradisional Tahun 2018 (Studi di Pasar Bantar Gebang, Kota Bekasi)

Faradhila Aushafiana Manaf, Umar Fahmi Achmadi

Abstract

Latar belakang. Keberadaan pasar tradisional yang merupakan tempat penjualan bahan pangan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kesehatan masyarakat. Keadaan pasar tradisional yang tidak memenuhi kaidah kesehatan dapat menjadi tempat penularan wabah penyakit. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh subjek yang melakukan aktivitas di lingkungan pasar tradisional Bantar Gebang. Sampel diambil dengan teknik quota sampling sehingga didapatkan besar sampel 150. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah, infrastruktur pasar, sanitasi pasar, Higiene dan sanitasi personal, suhu, dan kelembaban udara, pencahayan, kualitas air bersih, kepadatan lalat, frekuensi populasi berisiko berada di pasar, lama populasi berisiko berada di pasar dan keluhan atau gangguan kesehatan pada populasi berisiko. Pengumpulan data dengan pengisian kuesioner, observasi menggunakan checklist, dan pengukuran komponen lingkungan. Hasil. Penelitian menunjukan bahwa infrastruktur bangunan pasar Bantar Gebang masih kurang; sanitasi pasar Bantar Gebang masih kurang; higiene dan sanitasi personal di pasar Bantar Gebang masih kurang; serta  suhu, kelembaban udara, dan suhu tidak memenuhi syarat. Untuk sumber air bersih didapatkan bahwa keempat jenis sumber air bersih tidak memenuhi standar jumlah coliform air bersih dan memenuhi standar parameter fisik seperti TDS, bau, dan rasa. Namun  hanya 1 sumber yang memenuhi standar parameter kimia yaitu pH >6,5. Untuk kepadatan lalat didapatkan bahwa jumlah lalat banyak pada titik pedagang ayam, TPS, pedagang ikan, dan pedagang unggas hidup. Jumlah lalat yang cenderung sedikit berada pada titik pedagang daging, dan pedagang bahan pangan lain. Untuk karakteristik populasi berisiko didapatkan bahwa frekuensi tersering individu berada di pasar adalah setiap hari dengan rata-rata lama per harinya adalah 8,5 jam per hari. Untuk gangguan atau keluhan kesehatan yang paling banyak dialami oleh individu berisiko di pasar Bantar Gebang adalah flu, batuk, demam, dan gatal pada tangan. Simpulan. Keadaan pasar Bantar Gebang masih kurang dalam hal kesehatan terutama dalam hal bangunan pasar dan sanitasi pasar. Dengan demikian hal tersebut dapat menjadi faktor risiko penyakit di pasar.Kata Kunci: Pasar tradisional, sanitasi, tempat umum,  faktor risiko, studi eksploratif

Full Text:

PDF

References

Ananchaipattana C. (2012). Prevalence of foodborne pathogens in retailed foods in Thailand. Foodborne Pathogens and Disease Mary Ann Liebert, Inc. Vol. 9, No. 9

Christabel CF. (2012). Kualitas Udara Dalam Ruang Dengan Kejadian Sick Building Syndrome di Gedung 4 Kantor Pusat Badan Pusat Statistik, Jakarta Pusat, Tahun 2012. FKM UI: Depok

Departemen Dalam Negeri RI. (2012). Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 20 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional. Depdagri RI. Jakarta

Departemen Kesehatan RI. (2008). Keputusan Menteri Kesehatan RI No.519 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat, Depkes RI. Jakarta

Departemen Kesehatan RI. (1992). Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan. Depkes RI. Jakarta

Departemen Perdagangan RI. (2015). Laporan Akhir Analisis Arah Pengembangan Pasar Rakyat. Depdag RI. Jakarta

EPA. (1991). Indoor Air Facts No. 4 (revised) Sick Building Syndrome. Research and Development EPA: US

Environmental Protection Agency. (2011). Exposure Factor Handbook. National Center for Environmental Assessment. Washington 14

Fithri NK, dkk. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Jumlah Mikroorganisme Udara Dalam Ruang Kelas Lantai 8 Universitas Esa Unggul Forum Ilmiah Volume 13 Nomor 1: Jakarta

Hasanah N, dkk. (2017). Analisis Kepadatan Penghuni, Luas Lantai dan Luas Ventilasi Terhadap Suhu Dan Kelembaban di Rumah Kos Putri Kajor, Nogotirto, Gamping, Sleman, DIY. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.8 No.4 Hal 195 – 200: Yogyakarta

Inayah Z, Hermanta, Fidayanti D. (2012). Perbedaan Kepadatan Lalat Yang Hinggap Pada Fly Grill Yang Berbeda Warna Di Pasar Srimangunan. STIKES Insan Unggul Surabaya: Surabaya

Integrated Environmental Health Impact Assessment System. (ND). Exposure Factors Diakses dari : http://www.integrated-assessment.eu/eu/index4f79.html?q=guidebook/exposure_factors_0

Irdianty, Eka. (2011). Studi Deskriptif Sanitasi Dasar di Tempat Pelelangan Ikan Lempasing Teluk Betung Bandar Lampung Tahun 2011. Skripsi-FKM UI. Depok

Jannah DN. (2006). Perbedaan Kepadatan Lalat Pada Berbagai Warna Fly Grill (Studi di TPS Pasar Beras Bendul Merisi, Surabaya). Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga: Surabaya

Jjemba, Patrick K. (2004). Environmental Microbiology Principles and Applications. Science Publisher: New Hampshire

Jin Ah Kim, dkk. (2016). Heavy Metal Distribution in Street Dust from Traditional Markets and the Human Health Implications Int. J. Environ. Res. Public Health 13, 820. Seoul

L. Šeduikytė, R. Bliūdžius (2003). Indoor Air Quality Management. Environmental Research, Engineering And Management, No.1(23), P.21-30: Kaunas

Liu, dkk. (2014). Risk Factors for Influenza A (H7N9) Disease—China, 2013. Oxford University Press. Vol. 59(6):787–94. America.

Lupitosari, Dewi. (2011). Dampak Jumlah Pasar, Jumlah Pedagang dan PAD Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Surakarta Sebelum dan Sesudah Kebijakan Revitalisasi Pasar Tradisional. Skripsi FE-UNS. Surakarta

Mulyati, Ani. (2014). Jurus “Sambal Nusantara” Pak Rachmat. INTRA Insight Edisi II. Publikasi Internal Kementerian Perdagangan RI.

N.T. Nhung, dkk. (2018). Antimicrobial residues and resistance against critically important antimicrobials in non-typhoidal Salmonella from meat sold at wet markets and supermarkets in Vietnam. International Journal of Food Microbiology 266 301–309. Vietnam

PojokJabar.com. Wow, Penghasilan Pasar Bantargebang Capai Miliaran, tapi… diakses dari : http://jabar.pojoksatu.id/bekasi/2016/03/23/wow-penghasilan-pasar-bantargebang-capai-miliaran-tapi/

Purnama, Yuzar. (2016). Masyarakat Kesepuhan Cisetu: Studi Eksplorasi. Patrawidya. Vol 17 No. 3. Bandung

Prayoga HA. (2014). Intensitas Pencahayaan Dan Kelainan Refraksi Mata Terhadap Kelelahan Mata. KEMAS 9 (2) (2014) 131-136: Semarang

Ribas, dkk. (2016). Rodents as a Source of Salmonella Contamination in Wet Markets in Thailand. Mary Ann Liebert, Inc. Vol 16 No.8. Thailand

Siaran Pers Kementerian Perdagangan. (2018). Awali Tahun 2018, Mendag: Perkuat Perdagangan Dalam Negeri dan Tingkatkan Ekspor. Kemendag. Jakarta

Susanti S. (2015). Pengaruh Kombinasi Warna Terhadap Kunjungan Lalat Rumah (Muaca Domestica L.) di TPAS Desa Tungkal Salatan Kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman. Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat: Padang

World Health Organization 2005. The Robens Institute. Fact sheets on environmental sanitation

World Health Organization. (2006). A Guide to Healthy Food Markets. WHO. Geneva

Wulandari. (2013). Faktor yang Berhubungan dengan Keberadaan Streptococcus di Udara pada Rumah Susun Di Bandarharjo Semarang. UNNES: Semarang

Refbacks

  • There are currently no refbacks.