Pengaruh Konsumsi Fruktosa pada Minuman Kemasan terhadap Toleransi Glukosa Terganggu pada Kelompok Usia Dewasa Muda di Perkotaan Indonesia

Nicolaski Lumbuun, Nasrin Kodim

Abstract


Peningkatan konsumsi minuman kemasan (soft drink/beverages) tampak nyata di dunia, termasuk Indonesia. Peningkatan ini terutama terjadi di kelompok usia muda. Konsumsi soft drink/beverages ini berkaitan dengan gangguan metabolik, antara lain obesitas, toleransi glukosa terganggu (TGT) dan diabetes melitus. Hal ini disebabkan penggunaan pemanis tinggi fruktosa (high fructose corn syrup, HFCS). TGT terutama menjadi masalah kesehatan yang cukup serius karena umumnya tidak menunjukkan gejala dan terlambat untuk dideteksi sehingga sering kali telah berprogresi menjadi diabetes mellitus. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya TGT dengan faktor lingkungan menjadi faktor yang lebih dominan. Penelitian ini dilakukan dengan desain potong lintang yang menggunakan data riset kesehatan dasar (RISKESDAS 2007). Analisis data dimulai dari univariat, bivariat dan dilanjutkan dengan multivariat. Ditemukan bahwa prevalensi TGT pada kelompok usia muda di Indonesia adalah 5,7% dan prevelensi pengkonsumsi fruktosa tinggi sebesar 20,5%. Kontribusi konsumsi fruktosa tinggi terhadap kejadian TGT usia muda adalah 24,3%. Secara umum, prevalensi TGT pada usia muda di Indonesia cukup tinggi (melebihi 50% prevalensi di semua umur), dan konsumsi fruktosa memiliki kontribusi yang signifikan dalam terjadinya TGT.Kata kunci: konsumsi fruktosa, indeks fruktosa, TGT

Keywords


konsumsi fruktosa; indeks fruktosa; TGT

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.7454/epidkes.v1i2.1478

Refbacks

  • There are currently no refbacks.