ANALISIS PERENCANAAN OBAT BERDASARKAN METODE ABC INDEKS KRITIS DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI

Irwan Unggul Widodo, Pujiyanto Pujiyanto

Abstract


Instalasi farmasi berperan penting dalam menentukan pelayanan di rumah sakit. Untuk menunjang pelayanan, RSUD Ciawi menggunakan obat sesuai formularium nasional yang berisi 1.176 jenis obat dengan nilai investasi sebesar Rp. 17.315.126.250,-. RSUD Ciawi telah menjadi provider Jaminan Kesehatan Nasional sejak tahun 2014 dengan pasien BPJS tahun 2016 mencapai 74,04% dan terus semakin meningkat. Besarnya investasi yang dikeluarkan untuk obat dan jumlah obat yang banyak sehingga memerlukan pengendalian perbekalan obat yang akurat di instalasi farmasi agar tercapai efektifitas dan efisiensi persediaan obat. Metode konsumsi yang digunakan oleh RSUD Ciawi belum dapat memenuhi kebutuhan obat dengan tepat, masih banyak obat yang stock out dan stock over. Penelitian ini adalah penelitian analitik untuk melihat gambaran perencanaan kebutuhan obat di RSUD Ciawi, dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian ini dilakukan wawancara mendalam, observasi, telaah dokumen dan penghitungan analisis ABC pemakaian, ABC investasi dan ABC indeks kritis dari kelompok A pemakaian dan kelompok A investasi. Kemudian dilakukan peramalan dengan metode moving average periode 4 bulan untuk obat kelompok A analisis ABC indeks kritis tahun 2018 dan dihitung jumlah obat yang harus dipesan (EOQ), frekuensi pemesanan, Safety Stock (SS) dan titik pemesanan kembali (ROP). Hasil analisis ABC pemakaian menunjukkan tingginya obat kelompok C mencapai 990 item (84,18%) merupakan obat-obatan slow moving. Penghitungan analisis ABC indeks kritis kelompok A sebanyak 45 item obat dengan nilai investasi sebesar Rp. 5.876.003.324,- kelompok B sebanyak 100 obat dengan nilai investasi Rp. 9.147.434.944,-. Tingginya biaya investasi kelompok obat A dan B memerlukan perencanaan dan pengendalian obat dengan penghitungan EOQ, SS dan ROP. Dengan menghitung EOQ akan menghasilkan biaya total terkecil, sehingga efisiensi dapat tercapai. RSUD Ciawi diharapkan dapat membuat rencana perbekalan obat dengan menerapkan prinsip efisiensi kendali mutu dan biaya serta memiliki penghitungan jumlah obat yang harus dipesan, Safety stock dan titik kapan dilakukan pemesanan kembali.

Keywords


Jaminan Kesehatan Nasional, Analisis ABC, EOQ, Safety Stock; ROP; Pengendalian Obat

Full Text:

PDF

References


Aditama, Tjandra Yoga. (2006), Manajemen Administrasi Rumah Sakit, edisi kedua. Jakarta: Universitas Indonesia Pres.

Agnes Susanto, erna kristin, agastya. Identifikasi faktor yang mempengaruhi total biaya inventory obat-obatan golongan A di Rumah Sakit swasta tipe B dijakarta tahun 2015. Jurnal medicoeticological dan Rumah Sakit, 6(1): 1-8, januari 2017

Barraclough AClark M. Managing Procurement. In: Embrey MRyan M, ed. by. Managing Access to Medicines and Health Technologies. 1st ed. Arlington, VA: Management Sciences for Health; 2012. p. 18.1-18.27

Henni Febriawati. (2013) Manajemen Logistik Farmasi Rumah Sakit Edisi Pertama . Yogyakarta ; Pustaka baru

Kemenkes. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan REpublik Indonesia No 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit. Jakarta

Indrawati N. Analisis pengendalian persediaan Antibiotik di RSIA Budi Kemuliaan tahun 2011 [Postgraduate]. Universitas Indonesia, Fakultas Kesehatan Masyarakat; 2012. 15

Mulyardewi I. Analisis Perencanaan dan Pengendalian Obat di RSU Zahirah Jakarta Tahun 2010 [Postgraduate]. Universitas Indonesia, Fakultas Kesehatan Masyarakat;201

Peterson A.M. (2004), Managing Pharmacy Practice : Principles, strategies and System. Danvers. CRC Press.

Reddy, V.V. (2008). Hospital Material Management dalam A.V (Ed), Managing a Modern Hospital (2nd ed) ( hal.126-143). New Delhi : Sage Publication.

Waters, Donald. (2003). Logistic : An Introduction To Supply Chain Management. New York : Palgrave Macmillan.




DOI: http://dx.doi.org/10.7454/arsi.v6i2.2484

Refbacks

  • There are currently no refbacks.