Analisis Biaya dan Faktor-Faktor Penentu Inefisiensi Layanan Hemodialisis pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Rumah Sakit Rk Charitas Palembang Tahun 2016

Noer Triyanto Rusli

Abstract


ABSTRAK Diberlakukannya JKN di rumah sakit mengubah sistem pembayaran dari pembayaran secara retrospektif (fee for service) menjadi sistem pembayaran prospektif (INA-CBG’s) Sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan, RS RK Charitas mempunyai peranan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas namun tetap memperhatikan cost effective pelayanan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya dan mengidentifikasi faktor-faktor penentu inefisiensi layanan hemodialisis pada pasien gagal ginjal kronik di RS RK Charitas. Jenis penelitian ini bersifat analisis deskriptif dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Analisis biaya menggunakan pendekatan Activity Based Costing (ABC) dengan metode “Bottom Up”. Metode ABC untuk mengalokasikan biaya dengan mengidentifikasi pemicu biaya (cost driver) penyebab terjadinya biaya layanan hemodialisis. Beban biaya operasional merupakan beban yang terbesar dalam penyelenggaraan layanan hemodialisis. Analisis faktor-faktor penyebab inefisiensi dilakukan dengan perhitungan Value Stream Mapping (VSM). Komposisi value added (VA) dibanding non value added (NVA) adalah 17.73%:82.27%. Implementasi lean pada layanan hemodialisis dapat mengeliminasi pemborosan. ABSTRACT Enactment of JKN in hospital changes the payment system from retrospective payment (fee for service) into prospective payment (INA-CBG's). As a healthcare facility, RK Charitas Hospital has a role to provide not only quality but also to consider cost effective of services. This study aimed to analyze costs and identify the determinants of the inefficiency of hemodialysis services in patients with chronic renal failure at RK Charitas Hospital. This is a descriptive analysis research using primary and secondary data. Approach of cost analysis is Activity Based Costing (ABC) with "Bottom Up" method. ABC method is used to allocate costs by identifying cost drivers of hemodialysis services. Operational cost is the biggest expense in the hemodialysis services. Analysis of the inefficiency factors uses the calculation of Value Stream Mapping (VSM). The composition of value added (VA) compared to non-value added (NVA) is 17.73%: 82.27%. Lean implementation on hemodialysis services could eliminate waste. 

Keywords


cost analysis; ABC method; the implementation of lean

Full Text:

PDF

References


(1) Bachtiar, RS. 2012. Analisis Pemulihan Biaya (Cost Recovery) di Instalasi Dapur Rumah Sakit Bhakti Yudha Tahun 2010-2011. Tesis: Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

(2) Bausat, Nurhidayat. 2015. Strategi RSUD Tenriawaru Kabupaten Bone Menuju Implementasi Sistem Pembayaran Prospektif. Jurnal ARSI/Januari 2015, Vol. 1 No. 2: 96-106.

(3) Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

(4) Cleverly, W.O. 1997. Essentials of Health Care Finance. Michigan: Aspen Publisher.

(5) Gani, A. 1997. “Analisis Biaya Rumah Sakit (Pedoman-Pedoman Pokok Dalam Analisa Biaya Rumah Sakit).” Disajikan Pada Pelatihan .Penyusunan Pola Tarif Rumah Sakit Pemerintah di lingkungan Ditjen Pelayanan Medik Tahun Anggaran 1996/1997. Cisarua: Bogor

(6) Gaspers.V & Fontana.A. 2011. Lean Sig Sigma for Manufacturing and Service Industries. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

(7) Hansen, D. R. dan Mowen, M. M. 2004. Akuntansi Manajemen (Edisi ke-7), Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

(8) Horngren, C. T., Datar, S. M., dan Foster, G. 2008. Akutansi Biaya, Penekanan Manajerial, Jilid 1, Edisi Bahasa Indonesia: Jakarta.

(9) Komaryani, Kalsum. 2012. Challenges In The Implementation of Indonesian Case Base Group (INA-CBG) For Social Health Insurance. Disampaikan di 6th International Casemix Conference, Kuala Lumpur, Malaysia. www.casemix.com. (diunduh pada 21 Oktober 2016).

(10) Murpheree, DD & Thelen, SM. 2010. Chronic Kidney Disease in Primary Care. Journal of American Board of Family Medicine, Vol. 23 No. 4

(11) Nadjib, M. 1997. Analisis Biaya dan Penetapan Tarif Rumah Sakit. Depok: FKM, Universitas Indonesia.

(12) Nadjib, Mardiati. 1998. Pola Perhitungan Tarip Rumah Sakit Berdasarkan Unit Cost. Makalah Pelatihan Penyusunan Pola Tarip Rumah Sakit Pemerintah. Dirjend. Pelayanan Medik Departemen Kesehatan.

(13) Nurani VM dan Mariyanti S. 2013. Gambaran Makna Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa. Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 1, Juni 2013.

(14) Nuryatin, Nita. 2016. Biaya dan Pemulihan Biaya (Cost Recovery Rate) Layanan Pasien Thalassemia Dengan Rawat Inap di Rumah Sakit Anna Medika Tahun 2015. Tesis: Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

(15) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Sistem Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs).

(16) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 tahun 2014 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.

(17) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 tahun 2013 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.

(18) Prodjosudjadi, W. & Suhardjono, A, 2009. Detection and prevention of chronic kidney disease in Indonesia: Initial community screening. Nephrology 2009: 14, 669-674.

(19) Prodjosudjaji, W. 2006. Incidence, prevalence, treatment, and cost of end-stage renal disease in Indonesia. Ethnicity & Disease, Volume 16, Spring 2006.

(20) Rahardjo, P., Susalit, E. & Suhardjono., 2006, Hemodialisis, In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata KM, Setiati S, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam 4th ed. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

(21) Ristrini, Kristiana L dan Budiarto W. 2013. Review Mutu Layanan dan Efisiensi Pembiayaan Kesehatan Peserta Jamkesemas Pada 21 Rumah Sakit Umum dan Khusus di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol. 16 No. 4 Oktober 2013: 401–409.

(22) Suhardjono, 2007. The Development of A Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis Program in Indonesia. Peritoneal Dialysis International, Vol. 28, pp. S59-S62.

(23) Suwitra, K., 2006, Penyakit Ginjal Kronik, In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata KM, Setiati S, edisi. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam 4th ed. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

(24) Tania, Firda. 2016. Cost and Outcome Analysis Tindakan Hemodialisis Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) di Rumah Sakit Kelas B & C Tahun 2016. Tesis: Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

(25) Taswan. 2006. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: UPP STIM YPKP.

(26) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

(27) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

(28) Wasetya, Dwiyani. 2012. Alur Proses Pelayanan Unit Rawat Jalan dengan Mengaplikasikan Lean Hospital di RS Marinir Cilandak tahun 2012. Tesis: Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

(29) Wita, Virna. 2012. Perhitungan Biaya Satuan Tindakan Bedah Appendiktomi Akut di Kamar Operasi Rumah Sakit X Tahun 2010. Tesis: Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.7454/arsi.v3i3.2221

Refbacks

  • There are currently no refbacks.