Analisis Lean Six Sigma Perbekalan Farmasi di Gudang Farmasi RS PMI Bogor Tahun 2013

Elizabeth Indah Prihanti Soetardi Putri

Abstract


ABSTRAK Studi pelayanan farmasi ini dilaksanakan di Rumah Sakit PMI Bogor yang memiliki nilai inventory turn over rendah. Pendekatan yang digunakan adalah action research dengan fokus pada pendistribusian dan penyimpanan perbekalan farmasi dengan metodologi lean six sigma. Lingkup studi mencakup proses pendistribusian, periode permintaan barang, buffer stock, besaran permintaan, kondisi permintaan barang, ROP, indikator farmasi, kesesuaian jumlah stok barang, barang dan obat kadaluwarsa, penanganan kadaluwarsa, serta penanganan barang di gudang. Hasil studi menunjukkan bahwa rendahnya nilai inventory turnover disebabkan kurangnya pemahaman akan makna persediaan perbekalan farmasi oleh pengelola perbekalan. Data pendukung masalah tersebut adalah data standar deviasi kelipatan permintaan barang farmasi sebesar 54,8, standar deviasi kelipatan pemenuhan barang farmasi sebesar 50,4, dan nilai six sigma deffect per million opportunities sebesar 0,09. Pada alur pendistribusian, terdapat 47,6% yang tidak mempunyai nilai tambah. Faktor penyebabnya adalah waktu permintaan barang yang panjang, belum tepatnya peramalan, tidak dipahaminya standar perkiraan permintaan, pencatatan tidak akurat, bottleneck proses distribusi terdapat pada Instalasi Farmasi, belum dilakukan evaluasi perputaran persediaan, serta belum rincinya prosedur. Pemanfaatan teknologi inventory system pun belum optimal karena belum digunakannya standar maksimum dan minimum setiap jenis barang farmasi dan belum diterapkannya standar penyimpanan dan manajemen pergudangan. ABSTRACT This pharmacy service study was conducted at PMI Hospital which has low inventory turnover. Lean six sigma method was used in action research approach with focus on pharmacy distribution and inventory storage. The study analyzed distribution process, material request period, buffer stock, quantity of demand, material request conditions, ROP, pharmacy indicator, adjusting stock quantity, expired material and medicines, expired item management, material handling in warehouse. The low inventory turnover was caused by poor understanding of inventory stock by pharmacy personnel. The results showed that deviation standard for pharmacy item request was 54,8 and deviation standard for completeness of pharmacy item was 50,4, and the value of Six Sigma Defect Per Million Opportunities was 0,09, the pharmacy item distribution process was 47,6% that means it was non value added. The contributing factors were the long item request time, inaccuracy estimation, lack of understanding of request estimation, inaccuracy documentation, bottleneck on distribution process at pharmacy installation, no evaluation on inventory turn over, no detail procedure. Technology on inventory system was not optimal used due to no standard of minimum-maximum level of each pharmacy item and the storage and warehouse management standard was not implemented yet. 

Keywords


lean; six sigma; pharmacy inventory distribution; pharmacy inventory storage

Full Text:

PDF

References


(1) Kementerian Kesehatan RI. 2008. Pedoman Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit. Jakarta: Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia Cooperation with Japan International Cooperation Agency. Jakarta.

(2) Joint Commission on Accreditaion of Healthcare Organizations: Joint Commission Resources. High-Alert Medication. 2008. Startegies for Improving Safety. USA.

(3) Gaspersz, V. & Fontana, A. 2011. Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries. Waste Elimination and Continuous Cost Reduction. Bogor: Vinchristo Publication.

(4) Brue, G., and Howes, R., 2006. The McGraw-Hill 36-Hour Course. Six Sigma. United States of America: The McGraw-Hill Companies.

(5) Fakhriadi, Marchaban, Pudjaningsih, D. 2011. Analisis Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Temanggung. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi. Vol 1, No. 2, 2011.

(6) Zulfikarijah, F. 2005. Manajemen Persediaan. Malang: Universitas Muhammadiyah.

(7) Martono, R. 2013. Pratical Inventory Management. Menciptakan Keunggulan Operasional Melalui Sistem Sediaan. Jakarta: PPM Manajemen.

(8) Gaspersz, V. All-in-one. 2012. Production & Inventory Management. For Supply Chain Professionals. Startegi Menuju World Class Manufacturing. Bogor: Penerbit Vinchristo Publication.




DOI: http://dx.doi.org/10.7454/arsi.v1i2.2171

Refbacks

  • There are currently no refbacks.