Analisis Implementasi Kebijakan Penggunaan Antibiotika Rasional Untuk Mencegah Resistensi Antibiotika di RSUP Sanglah Denpasar: Studi Kasus Infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus

Ketut Surya Negara

Abstract


ABSTRAK Pemakaian antibiotika tidak rasional menyebabkan resistensi antibiotika. Implementasi kebijakan penggunaan antibiotika di RSUP Sanglah Denpasar belum pernah di evaluasi. Tujuan penelitian ini mengetahui implementasi kebijakan penggunaan antibiotika, mencegah resistensi antibiotika dan mengetahui penerapan intervensi WHO untuk peningkatan penggunaan obat rasional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan melakukan wawancara dan penelusuran dokumen. Analisa data dengan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan implementasi kebijakan penggunaan antibiotika dan penerapan intervensi WHO belum berjalan baik. Pencegahan resistensi antibiotika belum terkoordinir baik dari empat pilar Tim Program Pengendalian Resistensi Antimikroba. Diperlukan revisi dan sosialisasi pelaksanaan kebijakan penggunaan antibiotika, juga pencegahan pserta engendalian infeksi. ABSTRACT Irrational use of antibiotics lead to antibiotic resistance. Implementation of the policy on the use of antibiotics in Sanglah Hospital in Denpasar has never been evaluated. The purpose of this study to know the implementation of policy on the use of antibiotics, preventing antibiotics resistance and determine the application ofthe WHO interventions to improve rational drug use. This research is aqualitative descriptive study, with interviews and document traces. Data analysis through content analysis. The result shows the implementation of antibitics usage policy and application of WHO intervention has not gone well. Prevention of antibiotic resistance have not been well coordinated by team of four pillars of Antimicrobial Resistance Control Program. Required revision and dissemination of antibiotic usage policy traces, as well as prevention and control of infection. 

Keywords


policy implementation; antibiotics; resistance

Full Text:

PDF

References


(1) Alkatiri, Soejitno S, Ibrahim E. (2007). Rumah Sakit Proaktif Suatu Pemikiran Awal Edisi 2. Jakarta: PT. Nimas Multima.

(2) Brahma, Marak, et al. ( 2012). Rational Use of Drug and Irrational Drug Com-bination. The Internet Journal of Pharmacologi.Vol 10:1.

(3) Ding S. et al. (2013). Rationale for Antibiotic Prescriptions in the Hospital: An Evaluation of Its Application and Administration. Chinese Medical Record English Edition, March 2013, Vol. 1, No. 3 : Pages 88-91.

(4) AMRIN - Study Group. (2005). Penggunaan Antibiotik di RS Dr Soetomo Surabaya dan RSUP dr. Kariadi Semarang.

(5) Widodo. (2005). Kebijakan Penggunaan Antibiotika Bertujuan Meningkatkan Kualitas Pelayanan pada Pasien dan Mencegah Peningkatan Resistensi Kuman. Pidato Upacara Pengukuhan Guru Besar Tetap FKUI.

(6) World Health Organization. (2002). Promoting Rational Use of Medicine. Geneva: Core Components.

(7) Disyadi ND. (2009). Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian MRSA pada Kasus Infeksi Luka Pasca Operasi di Ruang Perawatan Bedah RS dr. Kariadi Semarang. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponogoro.

(8) Tim Farmasi & Terapi RSUP Sanglah Denpasar. (2012). Pedoman Antibiotika RSUP Sanglah Denpasar. Denpasar.

(9) Komite Pencegahan & Pengendalian Infeksi RSUP Sanglah Denpasar. (2011). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian MRSA RSUP Sanglah Denpasar. Denpasar.

(10) Wahab, S. (2008). Analisis Kebijakan: Dari Formulasi ke Implementasi Ke-bijaksanaan Negara. Bumi Aksara.

(11) Dunn, WN.(1998). Analisa Kebijaksanaan Publik. Yogyakarta: PT. Hanindit.

(12) Subarsono. (2005). Analisis Kebijakan Publik. Pustaka Pelajar.

(13) Barker, C. (1996). The Health Care Policy Process. London: Sage Publications.

(14) Azwar, A. (1996). Pengantar Administrasi Kesehatan. Sistem Kesehatan Edisi Ketiga. Jakarta: PT Binarupa Aksara.

(15) Carlet J.et al. (2012). Ready for a World Without Antibiotics? The Pensieres Antibiotic Resistance Call to Action. Antimicrobial Resistance and Infection Control; 1:11.

(16) Nouwen, J. L. (2006). Controlling Antibiotic Use and Resistance. Clinical Infectious Disease, 42 : 776-777.

(17) Sadikin, ZD. (2011). Penggunaan Obat Yang Rasional. J Indn.Med.Assoc.Vol 61, No. 4, April: 2011.

(18) Hadi, U. (2008). Antibiotic Usage and Antimicrobial Resistance in Indonesia. Surabaya : Airlangga University Press.

(19) Malone B. (2005). Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA), Guidance for Nursing Staff. London: Royal College of Nursing (RCN).

(20) Marilyn, C. (2012). National Surveillance and Reporting of Antimicrobial Resistance and Antibiotic Usage in Australia: Ways Forward. Australian Comission of Safety and Quality in Health Care.

(21) Siregar CJP. (2003). Farmasi Klinik Tori dan Penerapan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal 90-91.

(22) Kementerian Kesehatan. (204). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004. Standar Pelayanan Farmasi Di Rumah Sakit. Republik Indonesia: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI.

(23) Agustino, L. (2008). Dasar-dasar Kebijakan Publik Ctakan kedua. Bandung: Alfabeta.

(24) Kementerian Kesehatan. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 189/Menkes/SK/III/2006 tentang Kebijakan Obat Nasional. Republik Indonesia: Kementerian Kesehatan.

(25) Adisasmito, Wiku. (2008). Kebijakan Standar Pelayanan Medik & Diagnosis Related Group (DRG), Kelayakan Penerapannya di Indonesia. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat.

(26) Kementerian Kesehatan. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. Republik Indonesia: Kemen-terian Kesehatan.

(27) Kementerian Kesehatan. (2011). Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Terapi Anbiotik. Republik Indonesia: Kementerian Kesehatan. 2011.

(28) Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSUP Sanglah Denpasar. (2011). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit. Denpasar.

(29) Surya Negara, Ketut. (2013). Analisis Implementasi Kebijakan Penggunaan Antibiotika Rasional untuk Mencegah Resistensi Antibiotika di RSUP San-glah Denpasar: Studi Kasus Infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Inodnesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.7454/arsi.v1i1.2169

Refbacks

  • There are currently no refbacks.