e-ISSN 2598-3849       print ISSN 2527-8878

Vol 2, No 1 (2017)

Analisis Pembiayaan Program Promotif dan Preventif Pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD) Bersumber Pemerintah di Kota Semarang Tahun 2013-2015

Nisa Kamila

Abstract


AbstrakSelama tahun 2010-2014, Kota Semarang selalu termasuk dalam peringkat tiga besar Incidence Rate Deman Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan menganalisis pembiayaan program pemberantasan DBD bersumber pemerintah pada tahun 2013-2015 dan kesenjangan sumberdaya. Pendekatan akun biaya kesehatan (health account) digunakan untuk menelusuri pembiayaan menurut sumber, fungsi, dan penyedia layanan. Hasil studi menunjukkan bahwa total belanja program DBD bersumber APBD tahun 2013 adalah Rp. 4.018.927.020,- meningkat sebesar 101% pada tahun 2014 dan meningkat sebesar 218% pada tahun 2015. Belanja terbesar pada program pemberantasan DBD adalah untuk kegiatan surveilans epidemiologi dan pengendalian penyakit menular. Tidak terdapat kesenjangan antara ketersediaan sumber daya (berdasarkan belanja kesehatan program pemberantasan DBD) dengan kebutuhan program (berdasarkan perhitungan kebutuhan metode SPM). Disarankan agar perencanaan program lebih berfokus pada kegiatan promotif dan preventif. AbstractIn 2010–2014, Semarang was involved as the big three city with high incidence rate of dengue in Central Java province. This study aimed to analyze the financing by the local government for Dengue preventive program in 2013-2015, as well as the resources gap.The health account approach was used to analyze spending by source, function, and provider. Total local government spending for dengue in 2013 were IDR 4.018.927.020,- increased by 101% in 2014 and increased by 218% in 2015. The largest expenditure for Dengue Preventive program is epidemiological surveillance and infectious disease control. There was no gap between available resources and requires program according to SPM. The study suggested to improve planning by focusing on the direct activities such as promotive and preventive.

Keywords


Promotive and Preventive Program; Dengue

References


(1) Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2015. Profil Kesehatan Kota Semarang Tahun 2014. Semarang: Dinas Kesehatan Kota Semarang

(2) Gottret, Pablo & Schieber, George. 2006. Helath Financing Revisited. The World Bank, Washington DC.

(3) Harmana, Tisa.2006. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Kesehatan Daerah Bersumber Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pontianak Tahun 2006, Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok.

(4) Jowett, Matthew. 1999. Bucking the trend? Health care expenditures in low-income Countries 1990-1995. International Journal of helath planning and management, York.

(5) Kementerian Kesehatan. 2012. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Jakarta: Kementerian Kesehatan

(6) Kementerian Kesehatan. 2012. Metode Perhitungan Pembiayaan Kesehatan dalam Implementasi SPM di Kabupaten/Kota.Slide.Workshop Perhitungan Biaya Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Barat, Bandung 22-24 Oktober 2014.

(7) Republik Indonesia. 2009. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009Tentang Kesehatan. Jakarta.

(8) Singh, Nirvikar. 2008. Decentralization and Public-Delivery of Health CareServices in India. Health Affairs, Indianapolis.

(9) Sunarjadi, Dwi. 2007. Analisis Kecukupan Pembiayaan Kesehatan Bersumber Pemerintah di Puskesmas Baradatu Kabupaten Way Kanan Tahun 2006, Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok.

(10) Supraptini. 2002. Pengaruh Limbah Industri Terhadap Lingkungan di Indonesia.

(11) Trapsilowati, W dan Sulistyorini, E. 2008. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Program Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Dinas Kesehatan Kota Semarang. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol 11. PKPK-FK UGM.

(12) Wibowo, Adik. 2014. Metodologi Penelitian Praktis Bidang Kesehatan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

(13) World Health Organizationa. 2011. Comperehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever Revised and Expanded Version.

(14) World Health Organizationb, OECD, Eurostat. 2011. A system of Health Account. OECD Publishing.


Full Text: PDF

DOI: 10.7454/eki.v2i1.1953

Refbacks

  • There are currently no refbacks.