Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis di Indonesia

Sesar Dayu Pralambang, Sona Setiawan

Abstract

Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Kuman Mycobacterium tuberculosis menular melalui udara (airborne disease). dari penderita sakit tuberkulosis ke orang lain disekitarnya. Tujuan dari penelitian ini mengetahui lebih rinci faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap tingginya kejadian di Indonesia. Metode yang dilakukan adalah menggunakan telaah artikel atau jurnal yang penerbitannya kurang dari 10 tahun dan tersedia di database online (Proquest, Sciencedirect, Scopus, Wiley Online dan Google Cendekia). Hasil dari meta analisis didapatkan bahwa faktor sosiodemografi (jenis kelamin laki-laki OR= 4,19, umur yang lebih dari 36 tahun OR = 3,54, status pendidikan yang buta huruf atau tidak sekolah OR = 3,65, status perkawinan yang belum menikah OR = 8,40, pendapatan keluarga yang kurang dari 10.000 rupee OR = 1,32, jenis pekerjaan yang menganggur atau tidak bekerja berisiko OR= 2,69, orang yang memiliki BMI berat badan kurang OR = 13,57), Faktor Lingkungan (sinar matahari yang masuk kerumah OR 3-7, tidak adanya ventilasi buatan OR = 1,57, riwayat kontak orang penderita tuberkulosis OR = 5,42, dan jumlah keluarga yang diatas >5 OR = 4,10), Host-Related Factor (kebiasaan merokok OR = 2,40) dan Faktor Komorbid (orang yang mengidap status HIV positif OR = 11,70, orang yang memiliki Diabetes OR = 1,53 dan riwayat asma OR = 2,53). Kesimpulannya dari penelitian ini adalah terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap kejadian tuberkulosis diantaranya faktor sosiodemografi (jenis kelamin, umur, status pendidikan, status perkawinan, pendapatan keluarga, jenis pekerjaan, BMI), faktor Lingkungan (sinar matahari yang masuk kerumah, adanya ventilasi buatan, riwayat kontak orang penderita tuberkulosis, dan jumlah keluarga), host-related factor (kebiasaan merokok) dan faktor komorbid (HIV, Diabetes dan Asma)

Keywords

tuberkulosis, penyakit menular, faktor risiko, HIV

Full Text:

PDF

References

Ayomi, Andreas Christian. Onny Setiani dan Tri Joko. 2012. Faktor Risiko Lingkungan Fisik Rumah dan Karakteristik Wilayah Sebagai Determinan Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Sentani Kabupaten Jayapura Provinsi Papua. Semarang: Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. Diakses melalui https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jkli/article/download/4130/3762

CDC. 2016. Tuberculosis (TB). Diakses melalui https://www.cdc.gov/tb/topic/basics/risk.htm

Fitriani, Eka. 2013. Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru. Semarang. Unnes Journal of Public Health. Diakses melalui https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph/article/view/3034/2807

Guwatudde, David, et al. 2003. Tuberculosis in Household Contacts of Infectious Cases in Kampala, Uganda. Bulletin of the World Health Organization. Diakses melalui https://www.who.int/bulletin/volumes/81/11/Guwatudde1103.pdf

Kemenkes. 2018. Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Diakses melalui https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-tuberk ulosis-2018.pdf

Kurniasari, Ryana Ayu Setia. Suhartono dan Kusyogo Cahyo. 2012. Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri. Semarang. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. Diakses melalui https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkmi/article/view/5396/4835

Lapau Buchari, Birwin Alib. 2017. Prinsip dan Metodologi Epidemiologi. Depok. Kencana.

Setiarni, Sri Marisya. Adi Heru Sutomo. dan Widodo Hariyono. 2011. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan, Status Ekonomi Dan Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Orang Dewasa Di Wilayah Kerja Puskesmas Tuan-tuan Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Yogyakarta. Kesmas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan. Diakses melalui https://media.neliti.com/media/publications/25008-ID-hubungan-antara-tingkat-pengetahuan-status-ekonomi-dan-kebiasaan-merokok-dengan.pdf

Tim Program TB St Carolus. 2017. Tuberkulosis Bisa Disembuhkan!. Jakarta. Kepustakaan Populer Gramedia. Diakses melalui https://books.google.co.id/books?id=gCdIDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=tuberkulosis&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjmn6X79qzsAhXhlEsFHS36BooQ6AEwBXoECAYQAg#v=onepage&q=tuberkulosis&f=false

Umar Fahmi Achmadi. 2005. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

WHO. 2019. Global Tuberculosis Report 2019. Diakses melalui https://www.who.int/teams/global-tuberculosis-programme/global-report-2019

WHO. 2020. Global Tuberculosis Report 2020. Diakses melalui https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/336069/9789240013131-eng.pdf?ua= 1

Wulandari, Agustina Ayu. Nurjazuli. dan M. Sakundarno Adi. 2015. Faktor Risiko dan Potensi Penularan Tuberkulosis Paru di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Semarang: Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. Diakses melalui https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jkli/article/download/10031/7993

Refbacks

  • There are currently no refbacks.